Writer : Chloe ♥
Attention : Ini hanya fanfiction yang Chloe buat. Semoga kalian menikmati ceritanya :)
Sudah dua hari penuh Chae-kyeong tidak berselera
makan. Dia terbaring di atas tempat tidurnya seperti nenek-nenek tua yang
sedang menunggu ajalnya tiba. Menurut Chae-kyeong apa yang sedang dilakukannya
tidaklah berbeda dengan menunggu ajal. Dia tidak punya semangat lagi untuk
bangun dan bicara. Walau sesekali Wang
Hoo mama (Ibu Shin) datang untuk menengok keadaannya yang semakin lama memburuk, Chae-kyeong
tetap tidak mengijinkan siapapun menyentuhnya saat ini.
Para dayang bersihkeras ingin masuk, tapi berulang kali Chae-kyeong
berteriak dan mengusir mereka dengan melempar barang ke pintu. Chae-kyeong
benar-benar sedang kacau. Dia nyaris gila.
“Shin akan membayar semuanya,” katanya di dalam hati.
Chae-kyeong sering tidur. Dia jadi semakin giat untuk tidur dan membenamkan
semua kekacauan dan isi hatinya. Kadang-kadang dia suka menangis di dalam
tidurnya.
Hari ini harusnya Shin pulang ke Korea. Dia berencana membeberkan semua
gosip buruk yang beredar belakangan ini kepada Chae-kyeong. Tapi rencananya
gagal setelah mendapat telepon pribadi dari Putri Hye-myung, kakaknya. Shin
kaget. Dia benar-benar tidak menduga Chae-kyeong akan mengalami kondisi buruk
seperti ini. Dia memutuskan untuk pulang lebih pagi dan sampai di Korea pada
siang harinya.
Sekarang sudah siang, dan Chae-kyeong sedang duduk di atas tempat tidur
sambil memegang ponselnya. Dia ingin bicara. Dia ingin mengatakan sesuatu
kepada orang lain. Dia letih dan ingin semuanya cepat berakhir. Jadi dia
memutuskan untuk menelepon Lee Kang-hyun, teman SMA-nya yang
paling bijaksana.
“Yoboseyo,” sapa Kang-hyun.
“Yoboseyo. Apa kau sedang sibuk?” Chae-kyeong tidak mengeluarkan semangat
seperti biasanya.
“Ada apa, Chae-kyeong? Kau bukan Shin Chae-kyeong, ya?”
“Aku harus bagaimana?” Chae-kyeong memulai kesedihannya. “Aku tahu kamu
pasti ngerti apa yang aku maksud. Jangan coba sembunyiin apapun sama aku. Kamu
bukan orang yang sama kayak orang-orang kerajaan, bukan begitu?”
“Aku lagi di dalam bus. Kita bisik-bisik saja, ya? Aku takut orang-orang di
sampingku menguping.”
“Lee Kang-hyun. Aku mau kamu serius dan engga nyembunyiin apapun. Aku capek
dibuat begini terus sama Shin. Dia pikir aku ini barang yang bisa ditukar—atau mungkin
dia memang mau menukar aku dengan Hyo-rin?” Chae-kyeong mengelap hidungnya
dengan tisue dan kembali bicara, “Setelah lulus sekolah Shin jadi semakin
perhatian, tapi apa benar dia tidak bisa melupakan Min Hyo-rin? Secepat inikah
kisah cinta Shin Chae-kyeong akan berakhir?”
“Bukankah Shin akan segera pulang? Kau harus menanyakannya setelah dia
pulang. Kurasa satu-satunya cara terbaik adalah bicara dengan suamimu itu.
“Lee Kang-hyun, kau tidak sedang bercanda? Kan seharusnya aku tertawa mendengar
kata-katamu barusan, tapi kenapa aku setuju—Ah, sudahlah. Aku sudah lelah bicara.
Kuputus ya.”
Chae-kyeong melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Dia tidak sedang
bermimpi, kan? Dia sendiri bingung sebenarnya semua ini hanya mimpi atau
kenyataan?
Chae-kyeong mengambil boneka Shin dan melemparnya menubruk sofa. Bahkan
kalau dia bisa, dia ingin melempar Shin yang sesungguhnya. Kapan Shin akan
pulang? Kapan Chae-kyeong harus bersiap menendang pria itu? Kapan waktu yang
tepat?
“Pi Koon Mama, Putera Mahkota datang berkunjung,” kata salah
seorang pelayan.
Chae-kyeong terlonjak kaget. Dengan otomatis dia
berdiri dan menemukan Shin sedang menatapinya lekat-lekat. Chae-kyeong berusaha
membuang mukanya, tapi pria itu telah menariknya mendekat dan kemudian
memeluknya erat.
“Percayalah padaku, bahwa aku tidak akan berbuat
jahat padamu. Percayalah padaku, bahwa aku tidak pernah melakukan hal buruk di
belakangmu. Percayalah padaku, bahwa aku tidak bisa hidup tanpamu, Shin
Chae-Kyeong. Percayalah padaku, bahwa aku tidak pernah menyukai gadis lain.
Percayalah padaku—bahwa aku mencintaimu,” kata Shin, semakin mempererat
pelukannya.
huaaaaa seruuuuuuu .... lnjutannya jgn lma2 dong chinguuuuu :)
ReplyDelete감사합니다 ! ^^
Deletewuaah, okeh deh, semoga idenya mengalir dengan lancar yaa kekeke mohon menunggu
seru...kok blum ada lanjutannya chingu?
ReplyDeletesedang sibuk nih, jadi susah punya waktu ngetiknya :( mohon menunggu ya ^^ 감사합니다
Deletesip,ditunggu :D
DeleteKeren", buat org penasaran, jgn lama" ya buat lanjutan ny
ReplyDeleteiyah, ini sebentar lagi selesai ^^ 감사합니다
Delete