Thursday, November 22, 2012

Time Machine: If I Could Meet You First - Yoona & Kyuhyun



Pairing : Yoona and Kyuhyun 
Why I make this : Chloe lagi suka banget sama video clip "Time Machine" nih. Karena saking suka sama adegan masing-masing personil, Chloe pingin bikin fanfiction jadinya. Sebenernya cerita yang kali ini Chloe share adalah cerita yang pernah Chloe bikin buat novel coba-coba. Karena melihat adegan Yoona pas banget dengan novel, Chloe mau bikin fanfict yang mirip.
Attention : Ini hanya fanfiction yang Chloe buat. Semoga kalian menikmati ceritanya :)

Players : Yoona as Yoonhee
                 Kyuhyun as Hajung
                 Nickhun as Yongsun

Yoonhee masih memikirkan apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Dia masih mengingat saat-saat kebersamaannya dengan Hajung, teman semasa kecilnya. Setelah mengikuti reality show yang menjodohkan mereka, akhirnya mereka harus putus karena kontrak sudah habis. Awalnya Yoonhee tidak percaya Hajung akan menjadi pasangannya di acara tv tersebut. Tidak disangka, mereka berdua menjadi pasangan bulanan yang dibicarakan banyak orang. Tetapi, setelah Yongsun--teman semasa kecilnya yang telah menjadi tunangannya bertahun-tahun lalu--memberanikan diri untuk mengakui hubungan mereka di depan publik, hubungan Hayoon couple menjadi cerita-cerita tidak berarti lagi.

Yongsun adalah tunangan Yoonhee semenjak kecil. Keluarga Kang mengadopsi bayi laki-laki ini dan menjaganya hingga dewasa. Karena hidup di lingkungan yang sama, Yoonhee dan Yongsun menjadi sangat dekat. Umur mereka hanya berbeda satu tahun. Tetapi, saat mereka masuk sekolah dasar, rumah di depan mereka yang tadinya kosong sudah terisi, dan seorang anak laki-laki menjadi sahabat dekat mereka. Namanya Kim Hajung.

Beberapa bulan yang lalu, Yongsun sudah membuat Yoonhee resah dengan kabar burung hubungan Yongsun dengan beberapa Idol. Yongsun merasa sangat menyesal dan ingin mengambil Yoonhee kembali, tapi dia menyadarinya di waktu yang salah. Yoonhee sudah jatuh cinta pada Kim Hajung, seorang vokalis band terkenal asal Korea, teman sepermainannya yang tak kalah dekat.

***

Yoonhee sedang mengurung dirinya di dalam kamar. Ibunya bahkan tidak bisa membujuknya keluar untuk makan. Setelah pengumuman tentang hubungannya dengan Yongsun ke publik, Yoonhee tidak berani untuk keluar dari rumah. Jadwal manggungnya kacau, manager marah-marah, sahabatnya Nara sudah membuat handphone-nya penuh dengan miss call, anggota girlband lainnya juga khawatir setengah mati dengannya. Terlebih lagi, Hajung tidak meneleponnya.

"Apakah dia melupakanku begitu saja?" pikir Yoonhee, duduk di depan jendela, meringkuk sambil melihat cahaya matahari muram di pagi hari.

Dari tadi pagi ayah ibunya mengetuk pintu setiap sepuluh menit sekali. Suara Yongsun tidak terdengar sama sekali. Rasanya begitu menyakitkan jika harus bertatapan dengan orang-orang di luar sana. Bagaimana kata orang-orang yang mendukung Hayoon couple? Dia tidak bisa memikirkannya.

"Apakah Hajung Oppa tidak akan mencariku?"

***

Yongsun sedang bersandar ke tembok gang, tidak jauh dari rumahnya. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menunggu seseorang. Hajung menuruni gang menurun itu dan ikut bersandar di tembok di depan Yongsun. Keadaan menjadi sangat hening.

"Bisakah kau tidak menemui Yoonhee dan melupakannya, Hajung?" tanya Yongsun.

Hajung membelalakkan matanya, namun kemudian menjadi sangat tenang dan menunduk. Inilah hal yang ditakutinya. Inilah hal yang tidak ingin dipikirkannya. Inilah hal yang menjadi kendala hubungan pertemanannya. Inilah hal yang dapat memunculkan rasa kesalnya.

"Apakah aku harus?"

***

"Yoonhee, maukah kau membukakan pintu untukku?" tanya Yongsun, mengetuk-ngetuk pintu kamar Yoonhee berulang kali. "Yoonhee, kau ini bukan anak kecil lagi."

"Kalau begitu kau harus mengerti perasaanku!"

"Apakah aku salah? Bukakan pintunya dulu, kita bicara di dalam."

Yoonhee membukakan pintu dan langsung berlari ke atas tempat tidurnya, memungut bantal dan memeluknya begitu erat. Yongsun masuk ke dalam dengan muka khawatir. Dia mengkhawatirkan keadaan Yoonhee yang dari tadi pagi belum makan. Dia takut Yoonhee tidak mau melihatnya lagi kalau begini terus. Dia ingin Yoonhee berubah seperti dulu, sebelum hubugan di antara mereka renggang.

"Bisakah kau memandangku seperti dahulu?" tanya Yongsun, yang berdiri di hadapan Yoonhee dengan canggung. "Apakah aku salah? Aku menyesali semua perbuatanku, jadi kenapa kau begini?" Yongsun benar-benar khawatir. "Aku sudah bicara dengan ayah. Kita akan menikah secepatnya."

"Kau! Apa yang kau lakukan? Bagaimana bisa kau melakukan ini kepadaku? Bagaimana bisa kau kembali sesuka hatimu? Kau pikir aku ini apa?" Yoonhee melempar bantal-bantalnya dengan geram. Dia kelihatan sangat stress.

Tiba-tiba handphone Yoonhee bergetar. Itu telepon dari Hajung!

"Annyeong."

"Yoonhee.. Kurasa kita harus berakhir sampai di sini. Tolong, lupakan aku."

***

Pagi hari di musim dingin. Aneh sekali, hari ini Yoonhee harus menggunakan pakaian pengantin di udara sedingin ini. Apa boleh buat, pernikahan akan segera dilaksanakan. Yoonhee sudah berada di dalam mobil bersama ayahnya. Tidak ada hal yang bisa dilakukannya selain mengikuti apa yang seharusnya dia dapatkan dulu.

"Jika aku memiliki mesin waktu, aku akan kembali ke masa lalu. Aku ingin bertemu denganmu lebih cepat, sebelum akhirnya aku terlambat. Jika aku benar-benar bisa, aku ingin dirimu yang kutemui sepanjang hari. Aku ingin dirimu yang menjadi cinta pertamaku. Aku ingin dirimu yang menjadi bagian dari diriku. Jika aku punya mesin waktu, aku tidak membutuhkan hal lain lagi selain.. bertemu denganmu lebih dahulu," pikir Yoonhee.

Pintu mobil terbuka, ayah Yoonhee menjulurkan tangannya dan memandu Yoonhee memasuki aula pernikahan. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, empat.. Yoonhee tidak bisa berpikir dan melihat muka Yongsun di sana. Bukankah seharusnya dia merasa senang? Bukankah harusnya dia merasa puas? Yongsun di sana, Yoonhee! Dia yang kau impikan dari dulu ada di sana untukmu! Tapi untuk apa lagi dia merasa seperti itu? Apa kegunaannya kalau Yoonhee tidak bisa menerima Yongsun?

Hajung, dia tidak ada di mana-mana. Dia tidak datang, tentu saja. Dia tidak mungkin datang.

Yoonhee sudah berdiri di samping Yongsun. Yongsun terlihat begitu tampan hari ini. Tapi memperhatikan wajahnya saja sudah membuat Yoonhee merasa resah. Dia tidak mau hal ini terjadi. Dia tidak bisa hidup begini. Dia tidak bisa melanjutkannya.

"Appa, Umma, Oppa, maafkan aku."

Yoonhee berlari meninggalkan aula pernikahan dan melepas hiasan kepalanya, melemparkannya dan berlari menjauh. Salju berturunan pagi ini, udaranya juga sangat dingin. Yoonhee berhenti berlari dan mencoba berjalan perlahan. Dia tidak bisa melupakan Hajung. Dia tidak mungkin melupakannya.


Salju turun semakin lebat. Yoonhee tidak tahu ingin berjalan ke mana. Kakinya membawanya tanpa sadar. Dia berjalan di tengah-tengah orang-orang yang berlalu-lalang. Dia menangis. Dia membiarkan salju-salju mengerubuninya. Dia membiarkan udara dingin menusuk kulitnya.

"Harus pergi ke mana aku sekarang?"




Tiba-tiba Yoonhee berhenti. Dia terpaku, kaget, sangat kaget. Tapi tidak lama dia tersenyum, lalu berlari ke arah pria itu. Dia berlari ke arah Kim Hajung yang sedang bersandar di tiang lampu jalan.


"Menurut mereka aku harus melupakanmu, tapi ternyata itu tidak berhasil. Baru saja aku ingin menghadiri pesta pernikahanmu. Kenapa kau ada di sini?" Hajung tersenyum.

Yoonhee tidak peduli lagi dengan orang-orang di sekitarnya, apa yang akan mereka katakan, apa yang mereka pikirkan dengan kedua Idol ini. Dia tidak perduli lagi mau apa orang-orang. Tapi dia hanya berlari, berlari dan memeluk Hajung di bawah salju yang lebat.

The End

**********************

nb : Chloe buat ini dengan sangat terburu-buru, jadi ceritanya engga panjang. Tapi semoga kalian suka ya :) kalau ada waktu, Chloe bakal edit ulang dan nambah-nambahin ceritanya biar panjang. Selamat menikmati. Annyeong!

No comments:

Post a Comment


Fluttershy - Working In Background